Info Terbaru 2022

Pengertian, Jenis-Jenis Puisi Usang Dan Gres Beserta Ciri-Cirinya

Pengertian, Jenis-Jenis Puisi Usang Dan Gres Beserta Ciri-Cirinya
Pengertian, Jenis-Jenis Puisi Usang Dan Gres Beserta Ciri-Cirinya
Puisi Lama dan Puisi Baru - Tutorial mata pelajaran bahasa indonesia kali ini akan membahas perihal jenis-jenis puisi, baik itu puisi usang maupun puisi baru.

Tentunya kata "Puisi" sudah tidak abnormal bagi kita. Yach, puisi ini merupakan salah satu karya yang  memakai bahasa cenderung singkat. Puisi yang sering kita dengar juga memakai gaya bahasa aneka macam macam majas untuk memberi pementingan pada kata-kata dan juga mengakibatkan baris perbaris puisi tersebut indah didengar.

Nah dengan pembahasan dalam materi kali ini, nantinya kita akan mengetahui :
  • Pengertian puisi
  • Unsur-unsur pada puisi
  • Jenis-jenis puisi
  • Ciri-ciri puisi lama
  • Contoh puisi lama
  • Ciri-ciri puisi baru
  • Contoh puisi baru

Apa Pengertian Puisi ?

Pengertian puisi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah :
1.ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait;
2. gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan jawaban khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus;
3.sajak

Dari beberapa definisi puisi diatas berdasarkan KBBI, maka kita sanggup menyimpulkan bahwa puisi ialah karya sastra yang merupakan ungkapan pemikiran dan perasaan insan dimana tata bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta memakai gaya bahasa tertentu untuk memperlihatkan pesan yang penuh dengan makna.

Pada umumnya puisi berbentuk monolog yang berupa ungkapan perasaan, pikiran ataupun imajinasi seseorang.

Unsur-Unsur Pada Puisi

Puisi sebagai suatu karya sastra mempunyai unsur-unsur yang terdiri dari :
  • Unsur fisik
    Struktur fisik puisi ialah unsur pembangun puisi yang bersifat fisik atau nampak dalam bentuk susunan kata-katanya.
  • Unsur batin
    Unsur batin puisi bermakna bahwa kita sanggup mencicipi makna yang terkandung dalam puisi dengan cara menghayati atau menyelami kata perkata dalam puisi tersebut.

A. Unsur Fisik Puisi

Unsur - unsur fisik pada puisi terdiri atas :
  • Perwajahan puisi (tipografi)
    Tipografi puisi ialah bentuk visual dari puisi itu sendiri, mirip : baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan aksara kapital dan diakhiri dengan tanda titik, pengaturan baris. Contoh lainnya penulisan puisi tidak selalu harus ditulis dari tepi kiri dan berakhir di tepi kanan mirip bentuk goresan pena umumnya. Nah itulah yang dimaksud dengan perwajahan atau tipografi puisi.
  • Diksi (pemilihan kata)
    Diksi ialah pemilihan kata yang dilakukan oleh penyair, dimana kata-kata yang dipilih harus benar-benar sanggup memberikan gagasan si penyair.
  • Pengimajinasian
    Pengimajinasian ialah merupakan suatu upaya dalam hal penggunaan kata yang digambarkan atas bayangan kongkret apa yang kita hayati secara pribadi melalui penginderaan manusia. Imajinasi mencakup imajinasi bunyi (auditif), imajinasi penglihatan (visual), dan imajinasi raba (taktil). Imajinasi akan membawa pembaca seakan akan melihat,mendengar dan merakan apa yang dialami penyair.
  • Kata Kongkret
    Kata nyata merupakan suatu perjuangan penyair terhadap pembaca semoga terbangkitkan imajinasinya, sehingga kata-kata yang dipakai dalam puisi tersebut haruslah kata-kata yang nyata yang berafiliasi dengan kehidupan sehari-hari.
  • Bahasa Figuratif / Majas
    Bahasa figuratif atau majas merupakan perjuangan penyair dalam memberikan pesan secara pengiasan, yaitu secara tidak pribadi mengungkapkan makna kata atau bahasanya bermakna kias atau makna lambang .
  • Versifikasi
    Versifikasi pada puisi menyangkut :
    • Rima ialah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan final baris puisi. 
    • Ritma (ritme; irama) ialah alunan yg terjadi krn perulangan dan pergantian kesatuan bunyi dl arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan tinggi rendah nada; ritme
    • Metrum ialah ukuran irama yg ditentukan oleh jumlah dan panjang tekanan suku kata dl setiap baris; pergantian naik turun bunyi secara teratur, dng pembagian suku kata yg ditentukan oleh golongan sintaksis

B. Unsur Batin Puisi

Unsur-unsur batin puisi terdiri dari :
  • Tema/makna (sense)
    Media puisi ialah bahasa. Tataran bahasa ialah korelasi tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
  • Rasa (feeling)
    Rasa yaitu perilaku penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa bersahabat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, contohnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu persoalan tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
  • Nada (tone)
    Nada (tone) ialah perilaku penyair terhadap pembacanya. Nada juga berafiliasi dengan tema dan rasa. Penyair sanggup memberikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan persoalan begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap kolot dan rendah pembaca, dll.
  • Amanat/tujuan/maksud (itention)
    Amanat ialah pesan yang hendak disampaikan dalam puisi. Amanat sanggup ditemukan sesudah mengetahui tema,perasaan,nada,dan suasana puisi. Amanat atau tujuan ialah hal yang mendorong penyair untuk membuat puisinya.

Jenis-Jenis Puisi dan Ciri-Cirinya

Berdasarkan pembagiannya, jenis-jenis puisi terdiri atas :
  1. Puisi Lama
    Puisi usang ialah puisi yang terikat pada baris,rima dan irama dan belum mendapat dampak asing.
  2. Puisi gres
    Puisi gres ialah jenis puisi yang tidak terikat dengan aturan-aturan baku tertentu dalam pembuatan atau pembacaannya. Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi pada puisi gres tak ada batasan.

1. Ciri-ciri puisi lama

Berikut ini ialah ciri-ciri dari puisi usang :
  • Umumnya merupakan puisi rakyat 
  • Pengarang dari jeni puisi usang uummnya tidak diketahui
  • Disampaikan lewat verbal ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
  • Sangat terikat oleh aturan-aturan mirip jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima


2. Ciri-ciri puisi baru

Berikut ini ialah ciri-ciri dari puisi gres :
  • Memiliki bentuk yang cenderung rapi dan simetris
  • Cenderung mempunyai persajakan final (yang teratur)
  • Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain
  • Sebagian besar puisi empat seuntai
  • Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.


Jenis-Jenis Puisi Lama

Berikut ini ialah beberapa referensi atau macam-macam puisi usang :
  • Syair
    Syair ialah jenis puisi usang yang tiap baitnya terdiri dari empat baris dan mempunyai sajak aaaa. Syair merupakan salah satu jenis puisi yang dipengaruhi oleh budaya Arab.
  • Mantera
    Mantera ialah jenis puisi usang yang berisi puji kebanggaan terhadap suatu yang mistik atau dianggap keramat.
  • Bidal
    Bidal ialah jenis puisi usang yang pada umumnya berisi sindiran, peringatan, nasihat, dan sejenisnya. Bidal merupakan jenis peribahasa yang mempunyai arti lugas, irama, dan rima.
  • Tamsil
    Kata kata kiasan yang bersajak,berirama, dalam bahasa banjar yang disusun sedimikaian rupa dalam bentuk baris baris puisi.
  • Pantun
    Pantun ialah jenis puisi usang yang mempunyai saja a-b-a-b dimana sebuah pantun sanggup terdiri dari 4 baris,8 hingga 10 baris. Dua baris pertama disebut sampiran, 2 baris berikutnya disebut isi untuk pantun yang berisi 4 baris.
  • Karmina
    Karmina merupakan bentuk puisi usang yang serupa dengan Pantun dimana terdiri atas dua baris, baris pertama merupan sampiran dan baris kedua merupakan isinya.
  • Talibun
    Talibun ialah jenis puisi usang yang merupakan bentuk atau variasi lain dari pantun. Kaprikornus Talibun itu ialah Pantun yang jumlah tiap tiap baitnya selalu berjumlah genap,yakni 6, 8, 10 dan seterusnya. Pembagian baitnya sama dengan pantun,yaitu terdiri dari sampiran dan isi.
  • Seloka
    Pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja lantaran pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait kata kata pada bait sebelumnya akan terdapat pada bait yang berikutnya.
  • Gurindam
    Gurindam ialah bentuk puisi usang yang mempunyai saja aa dan tiap baitnya mengandung dua baris. Umumnya gurindam ini berisikan pesan tersirat atau petuha.
  • Nazam
    Nazam, yaitu puisi usang yang terdiri dari dua belas baris sebait. Nazam ini ibarat nasyid, namun sanggup juga didendangkan secara perseorangan atau berkelompok. Nazam ini berisikan pesan tersirat yang berkaitan dengan ilmu tauhid,fardhu ain,sifat Rasul dan lain-lain.
  • Masnawi
    Masnawi ialah salah satu puisi usang yang dipengaruhi oleh budaya Arab dimana puisi ini ditujukan untuk memuji kemulian tingkah laris seseorang.
  • Ruba’i
    Rubai, yaitu puisi usang yang terdiri dari empat baris sebait (samadengan kuatrin). Skema persajakannya ialah a-a-b-a dan berisi perihal nasihat, puji-pujian atau kasih sayang.
  • Gazal
    Gazal, yaitu puisi usang yang terdiri dari delapan baris sebait (sama dengan stanza atau oktaaf).

Jenis-Jenis Puisi Baru

Dalam kategori puisi gres sendiri dibagi dalam dua kelompok yaitu :
  1. Berdasarkan Isi
  2. Berdasarkan Jumlah Baris

1. Contoh puisi berdasarkan isi

  • Balada
    Balada ialah jenis puisi gres yang isinya berupa dongeng dan kisah perjalanan hidup seseorang.
  • Ode
    Ode ialah jenis puisi gres yang isinya berupa sanjungan kepada pahlawan. Bentuk puisi ini juga dikatakan puisi kepahlawanan.
  • Epigram
    Epigram ialah puisi yang berisi tuntunan atau anutan hidup.
  • Himne
    Himne ialah puisi kebanggaan untuk Tuhan, pahlawan, tanah air dan sebaginya
  • Satire
    Satire ialah jenis puisi usang yang umumnya mengandung sindiran atau kritikan terhadap suatu keadaan atau seseorang.
  • Romansa
    Romansa ialah jenis puisi gres yang berisikan dongeng perihal cinta.
  • Elegi
    Elegi ialah jenis puisi gres yang mengandung ratapan dan ungkapan sedih cita.

2. Contoh Puisi Berdasarkan Jumlah Baris

  • Distikon
    Puisi yang terdiri dari 2 baris untuk tiap baitnya (puisi dua seuntai)
  • Terzina
    Puisi yang terdiri dari 3 baris untuk tiap baitnya (puisi tiga seuntai)
  • Quartrain
    Puisi yang terdiri dari 4 baris untuk tiap baitnya (puisi empat seuntai)
  • Quinted
    Puisi yang terdiri dari 5 baris untuk tiap baitnya (puisi lima seuntai)
  • Sektet
    Puisi yang terdiri dari 6 baris untuk tiap baitnya (puisi enam seuntai)
  • Septima
    Puisi yang terdiri dari 7 baris untuk tiap baitnya (puisi tujuh seuntai)
  • Oktav / Stanza
    Puisi yang terdiri dari 8 baris. (puisi delapan seuntai)
  • Soneta
    Puisi yang terdiri dari 14 baris dimana puisi tersebut terdiri 4 bait,biasanya 2 bait pertama masing masing terdiri 4 baris dan 2 bait terakhir masing masing terdiri 3 baris.

Referensi

1. https://kbbi.web.id/puisi
2. Tim Guru Eduka.Mega Book Pelajaran SMA/MA IPA Kelas X, XI, & XII.Penerbit CMedia,Depok,2015
2. 
4. 
Advertisement

Iklan Sidebar

Adsense 728x90