Info Terbaru 2022

Pengertian, Jenis-Jenis Angin Serta Penyebabnya

Pengertian, Jenis-Jenis Angin Serta Penyebabnya
Pengertian, Jenis-Jenis Angin Serta Penyebabnya
Pegang telapak tangan anda di atas hidung, dan cobalah hirup napas dengan kuat, tentunya anda akan mencicipi sesuatu dari hidung melekat di telapak tangan anda bukan ? Anda tidak melihatnya, tapi anda benar-benar merasakannya. Apa yang anda rasakan yaitu apa yang kita sebut 'udara'.

Sekarang, kalau anda telah melihat pekerjaan penyedot debu, anda akan melihat bagaimana alat tersebut sanggup menyedot semua puing kecil, potongan sampah dan bubuk di jalannya. Sekali lagi, itu yaitu udara yang disedot bersamaan dengan semua barang kecil tersebut.

Kedua skenario itu ada kaitannya dengan udara yang diarahkan atau ditarik dari sesuatu. Kedua referensi tersebut ada kaitannya dengan tekanan udara, dan pergerakan udara dari satu tempat ke tempat lain. Ini bukan 'angin', tapi kita perlu memahami sesuatu ihwal apa itu udara ?, sehingga kita sanggup lebih memahami pelajaran ihwal angin.

(Photo Credit :eschooltoday.com)

Bumi dikelilingi oleh atmosfer (selimut gas). Gas-gas ini meluas sekitar 400 mil ke serpihan atas langit, dan terdiri dari nitrogen, oksigen, argon, karbon dioksida, hidrogen dan banyak lagi lainnya. Semua gas yang membentuk atmosfer inilah yang biasa kita sebut udara.

Udara, menyerupai cairan dan gas lainnya, yaitu cairan. Partikel dalam fluida ini sanggup berpindah dari satu tempat ke tempat lain, biasanya dari area bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.

Sekarang kita akan melihat bagaimana 'udara' dan 'angin' berhubungan, dan bagaimana angin berperilaku di aneka macam tempat dan kondisi di sekitar bumi.

Pengertian Angin

Angin hanyalah aliran udara dalam jumlah besar, bergerak dari daerah bertekanan tinggi sampai ke daerah bertekanan rendah.

Bagaiman terjadinya Angin

Terjadinya angin dimulai dengan radiasi matahari, yang diserap berbeda di permukaan bumi. Permukaan bumi dipanaskan secara berbeda lantaran beberapa hal menyerupai tutupan awan, pegunungan, lembah, tubuh air, vegetasi dan padang pasir.

Sebagai hasil dari pemanasan yang tidak rata ini, niscaya ada permukaan bumi yang bervariasi dalam suhu. Udara di permukaan dengan suhu lebih tinggi, kemudian akan mulai naik lantaran lebih ringan (kurang padat). Saat udara naik, terciptalah tekanan atmosfer yang rendah. Udara di permukaan dengan suhu lebih hirau taacuh karam (tidak naik). Tenggelamnya membuat tekanan atmosfir yang lebih tinggi. Perilaku atau gas hangat atau cairan yang bergerak ke atas dan digantikan oleh partikel hirau taacuh disebut Konveksi. Energi yang bergerak selama konveksi disebut arus konveksi.

Di mana saja dan setiap kali ada perbedaan tekanan atmosfer (udara), akan ada angin, lantaran udara akan bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Ini juga berarti bahwa angin mungkin lebih besar lengan berkuasa lagi dimana perbedaan tekanan udara lebih besar.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kecepatan Angin

  • Gradien barometer, yaitu perbedaan tekanan udara antara dua isobar yang berjarak 1°. Makin besar nilai gradien, maka semakin besar kecepatan angin.
  • Ketinggian tempat, makin tinggi posisi suatu tempat kecepatan angin semakin besar dan makin renday posisi suatu tempat kecepatan angin semakin kecil.
  • Tinggi lintang, semakin tinggi letak lintang suatu tempat maka kecepan anginnya semakin kecil, dan sebalikny

Jenis-Jenis Angin

1. Angin Planetary

Angin bertiup sepanjang tahun dari satu lintang ke lintang lain sebagai respons terhadap perbedaan latitudinal dalam hal tekanan udara. Angin planetary disebabkan oleh pemanasan yang lebih besar pada permukaan bumi bersahabat ekuator daripada di kutub utara dan selatan. Hal ini mengakibatkan udara hangat di daerah tropis naik dan mengalir melalui atmosfer kekutub dan udara hirau taacuh dari kutub mengalir kembali ke ekuator di bersahabat permukaan bumi.

2. Angin Pasat

Angin pasat merupakan angin ribut yang bertiup dari daerah daerah tekanan tinggi sub tropis (30 ° N dan S) menuju ke wilayah ekuator bertekanan rendah. Angin ini seharusnya bertiup dari utara ke selatan di belahan bumi utara dan selatan ke utara di belahan bumi serpihan selatan, namun kemudian terbelok ke kanan di belahan bumi utara dan ke kiri di belahan bumi selatan lantaran imbas Coriolis dan aturan Ferrel. Dengan demikian, angin tersebut bertiup sebagai perdagangan timur bahari di belahan bumi utara dan perdagangan timur selatan di belahan bumi serpihan selatan.

3. Angin Barat

Angin ini berhembus dari wilayah sub tropis menuju bertekanan tinggu menuju sub polar bertekanan rendah. Angin barat dari belahan bumi selatan lebih besar lengan berkuasa dan konstan dalam arah dibandingkan dengan belah bumi utara. Angin ini berkembang antara 40 ° dan 65 ° S garis lintang dan garis lintang ini dikenal sebagai Roaring Forties, Furious Fifties and Shrieking Sixties.

4. Angin periodik

Angin secara periodik mengubah arah secara terencana dengan perubahan musim, misal : angin muson angin darat dan laut, angin pegunungan dan lembah.

A. Angin Muson
Angin muson yaitu angin musiman yang bersifat periodik dan biasanya terjadi terutama di Samudera Hindia dan sebelah selatan Asia. Munculnya angin muson biasanya ditandai dengan curah hujan yang tinggi. Angin muson menyerupai dengan angin laut, namun ukurannya lebih besar, lebih besar lengan berkuasa dan lebih konstan.

Di daerah daerah benua Asia akan mengalami penyinaran yang maksimal dikala posisi matahari berada pada 23.5 derajat Lintang Utara yang biasanya terjadi pada bulan Mei-Oktober. Penyinaran maksimal yang dialami oleh daerah Asia tersebut akan membawa sedikit uap air yang menjadikan terjadinya ekspresi dominan kemarau di Indonesia. Angin penyebab kemarau tersebut disebut angin muson timur.

Sebalinya pada bulan November-April, dikala matahari sedang berada di sekitar garis balik selaan (23,5 derajat Lintang Selatan) daerah Benua Australia mengalami penyinaran yang maksimal sehingga suhu udara Australia menjadi sangat tinggi. Angin bertiup dari daerah Asia yang bertekanan maksimum menuju daerah Australia yang bertekanan minimum. Angin ini membawa banyak uap air yang menjadikan terjadinya ekspresi dominan hujan di Indonesia. Angin penyebab ekspresi dominan hujan disebut angin muson barat.

B. Angin Darat
Angin darat yaitu angin yang berhembus pada malam hari dari daratan menuju ke bahari atau perairan yang luas.

Pada malam hari massa daratan lebih cepat hirau taacuh daripada bahari lantaran kecepatan radiasi yang menjadikan tekanan tinggi pada darat dan tekanan rendah pada laut. Dan dalam cuaca yang damai dan tak berawan, udara bertiup dari darat ke laut. Angin ini tidak membawa kelembaban dan sedikit hangat dan kering.

C. Angin Laut
Angin bahari yaitu angin yang bertiup dari arah bahari ke darat. Di siang hari, tanah yang lebih panas dari pada bahari mengakibatkan tekanan udara rendah dan bahari yang sejuk mengakibatkan tekanan tinggi. Udara di atas daratan naik dan digantikan oleh angin sepoi-sepoi yang dikenal sebagai angin bahari yang membawa kelembaban. Angin ini sering dimanfaatkan oleh nelayan-nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.

D. Angin Pegunungan dan Lembah
Angin yang terjadi di daerah pegunungan menyerupai dengan angin darat dan laut. Pada siang hari lereng pegunungan panas dan udara dari lembah mengalir ke lereng. Ini dikenal sebagai "Angin Lembah". Setelah matahari terbenam, pola terbalik dan berhembus udara hirau taacuh dari gunung ke lembah dan disebut "angin pegunungan".

5. Angin lokal

Perbedaan suhu dan tekanan udara di masing-masing wilayah (lokal) mengakibatkan angin lokal. Angin lokal ini biasanya dipengaruhi oleh pegunungan, vegetasi, tubuh air dan sebagainya. Terkadang istilah angin lokal di suatu negara sanggup berbeda dengan negara lain. Sebagai contoh, angin fohn asal mulanya angin yang terjadi di pegunungan Alpen, di Indonesia angin fohn lebih dikenal dengan beberapa sebutan : Angin bahorok, Angin Kumbang, Angin Gending, Angin Brubu, Angin Wambraw.

Gambar dibawah merupakan beberapa referensi dari angin lokal yang terjadi pada beberapa negara.
(Photo Credit :.yourarticlelibrary.com)


Referensi

1. http://www.eschooltoday.com/winds/what-are-winds.html
2. http://www.yourarticlelibrary.com/notes/keynotes-on-5-different-types-of-wind/12625/
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Muson
4.  ?m=0
Advertisement

Iklan Sidebar

Adsense 728x90